Problematika fasilitas di lingkungan kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) sampai dengan sekarang seakan tidak ada habisnya dikeluhkan. Fasilitas kampus seperti air conditioner (AC) dan proyektor yang mengalami kerusakan, listriknya yang kerap padam, serta kondisi ruang kelas perkuliahan menjadi keluhan terbesar bagi civitas akademika.
Imbas Tidak Berfungsinya Fasilitas
Dari hasil pantauan Tim LPM INTR-O, area Gedung Lama FISIP ULM sempat mengalami kerusakan listrik yang menyebabkan beberapa fasilitas, seperti AC dan proyektor tidak dapat berfungsi. Hal ini kemudian dibenarkan oleh Kepala Bagian Umum FISIP, Alamsyah Yunus, bahwa kerusakan listrik diakibatkan lantaran putusnya salah satu kabel di tiang depan Lapangan Futsal Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan (FKIP). “Memang sempat rusak, tetapi sudah diserahkan kepada pihak rektorat karena bukan tugas kami untuk melakukan perbaikan,” jelasnya saat diwawancarai secara daring, Senin (27/11). Alamsyah juga menambahkan terkait kewenangan perbaikan tersebut menjadi ranah pekerjaan rektorat. “Kami cuma bisa melaporkan ke bagian rumah tangga rektorat untuk segera diperbaiki,” tambahnya.
Di tengah upaya melakukan perbaikan, keluhan mahasiswa akan fasilitas gedung lama tidak bisa ditampik begitu saja. Muhammad Nur Rizki, Mahasiswa Administrasi Bisnis 2022 mengeluhkan bahwa fasilitas yang ada saat ini kurang mumpuni. “Mengingat jumlah angkatan sekitar 100 orang, sedangkan AC yang ada tidak dingin serta ruang kelas yang sempit membuat aktivitas pembelajaran tidak optimal,” ucap Rizki saat diwawancarai secara langsung, Kamis (23/11).
Keluhan yang serupa pun turut diutarakan oleh Annisa Rizky Utami, Mahasiswa Administrasi Publik 2022. Ia mengungkapkan terkait kenyamanannya yang terganggu saat belajar di kelas cukup dipengaruhi oleh fasilitas AC yang tidak mumpuni. “Kondisi siang hari yang panas serta AC yang rusak cukup mengganggu konsentrasi saat pembelajaran,” ucap Annisa melalui wawancara secara daring, Minggu (26/11). Annisa juga menambahkan terkait keseluruhan fasilitas yang ada cukup memenuhi kebutuhan pembelajaran mahasiswa meskipun terdapat beberapa fasilitas yang sudah tua.
Ketidaknyamanan saat berada di ruang kelas pun dirasakan oleh Astinana Yuliarti, Dosen Ilmu Komunikasi menyampaikan terkait dirinya tidak nyaman dalam mengajar karena ruang kelas tidak kondusif. “Ruangan panas seperti ini membuat mahasiswa jadi tidak kondusif,” disampaikan saat kelas berlangsung pada Selasa (31/10).
Aspirasi Sudah Tersampaikan
Terkait penyampaian keluhan, mahasiswa justru mengaku kurang mengetahui alur penyampaian agar keluhan mahasiswa dapat didengar. Bacellia Yolanda Bomboa, Mahasiswa Administrasi Bisnis 2022 menyampaikan bahwa keluhan-keluhan tersebut belum tersampaikan kepada pihak terkait. “Sejauh yang saya tau belum ada yang bisa dilakukan karena belum mengetahui alur prosedurnya,” tuturnya saat diwawancarai langsung, Kamis (23/11). Selain itu, Muhammad Nur Rizki juga menyampaikan bahwa pernyataan-pernyataan keluhan yang didengar hanya sebatas candaan sesama mahasiswa saja.
Sebagai pemangku penyerapan aspirasi mahasiswa, Juli Purnomo selaku Ketua Komisi 3 Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) FISIP menyampaikan bahwa terdapat keluhan mengenai fasilitas oleh mahasiswa terlebih di daerah Gedung Lama FISIP. Keluhan terhadap WC yang sebelumnya pernah dikeluhkan sudah disampaikan dan terealisasikan, akan tetapi fasilitas AC yang kurang berfungsi dengan baik masih menjadi permasalahan yang paling banyak dikeluhkan. Dijelaskan oleh Juli bahwa aspirasi yang ditampung sudah disampaikan kepada Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP ULM. “Sejauh ini aspirasi sudah kami sampaikan, tetapi untuk pengeksekusian akan dilakukan oleh pihak eksekutif,” jelasnya saat diwawancarai daring, Minggu (26/11). Hal ini berlandaskan dari memorandum of understanding (MoU) yang menetapkan alur penyampaian aspirasi kepada pihak Dekanat FISIP ULM.
Dekan FISIP Terangkan Alasan
Menanggapi keluhan yang dirasakan mahasiswanya, Budi Suryadi selaku Dekan FISIP ULM menjelaskan terkait anggaran dana yang digunakan oleh FISIP selama ini. “Kami mengetahui hal tersebut, tetapi anggaran sekarang berfokus pada peningkatan Indikator Kinerja Utama (IKU),” ucapnya saat ditemui langsung, Kamis (23/11). Lebih lanjut berbicara mengenai IKU, Budi turut menjelaskan bahwa anggaran saat ini lebih diprioritaskan untuk kegiatan yang mendukung kualitas sumber daya manusia. Menanggapi persoalan anggaran fasilitas, Tommi Oktavianor selaku Wakil Dekan 1 Bidang Akademik juga menambahkan bahwa pengajuan permohonan anggaran harus diajukan terlebih dahulu. “Perbaikan dan perawatan fasilitas perlu mengajukan permohonan dulu kepada pihak Rektorat,” tambah Tommi saat berlangsungnya forum audiensi antara jajaran Dekanat dan Mahasiswa, Senin (27/11).
Menggantungkan harapan terkait perbaikan dan kebaruan fasilitas, Annisa Rizky Utami berharap agar sarana maupun prasarana yang ada di FISIP membaik. Annisa pun turut berharap agar sesama mahasiswa dapat menjaga dan merawat fasilitas yang ada dengan sebaik-baiknya. Mengharapkan yang serupa, Bacellia Yolanda Bomboa, juga menyampaikan terkait harapannya agar fasilitas dapat diperbaiki dan menciptakan atmosfer yang nyaman saat belajar di kelas. “Semoga cepat diperbaiki agar kedua belah pihak baik mahasiswa dan dosen sama-sama nyaman saat belajar,” tutupnya.
(SUP, HWA, ZWA)
Leave a Reply