Sejak Kamis (6/4) hingga saat ini, aliran listrik Sekretariat Bersama (Sekber) dan beberapa ruang kuliah Gedung Lama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP ULM) mengalami padam listrik. Hal ini pun berdampak pada kegiatan perkuliahan dan kegiatan organisasi mahasiswa. Beberapa mahasiswa serta dosen pengajar turut mengeluhkan padamnya listrik yang hingga kini belum juga teratasi.
Tuai Berbagai Keluhan
Padamnya listrik Sekber dan beberapa ruangan di Gedung Lama FISIP ULM, akhir-akhir ini menjadi keluhan bagi mahasiswa. Hal ini dikarenakan sarana prasarana penunjang perkuliahan yang tidak dapat digunakan, contohnya seperti AC ruangan (air conditioner ruangan) dan proyektor yang tidak bisa dioperasikan mengakibatkan jalannya perkuliahan terhambat. Seperti yang dirasakan oleh Syalehah, Mahasiswa Program Studi (Prodi) Sosiologi angkatan 2022, menyatakan bahwa mati listrik berdampak terhadap jalannya perkuliahan. “Saat itu kuliah di ruang 8 dan kelasnya pun tidak bisa dialihkan ke ruangan yang tidak padam. Keadan suhu kelas menjadi panas yang menyebabkan kami sulit berpikir dan fokus,” jelasnya saat wawancara secara langsung, Rabu (12/4).
Selain mahasiswa, dosen pengajar juga merasakan hal yang sama sebagai dampak dari adanya listrik yang padam. Hal ini disampaikan oleh Sugiannor, Dosen Prodi Administrasi Publik yang mengaku menghambat kegiatan mengajarnya. “Bukan hanya mahasiswa yang dirugikan, dosen juga merasakannya karena tidak bisa melaksanakan pengajaran dengan baik seperti biasanya,” ujarnya saat diwawancarai secara langsung pada Rabu (12/4).
Namun, nampaknya tidak semua civitas akademika mengeluhkan terkait padamnya listrik di FISIP. Nurul Wahyuni selaku Dosen Prodi Administrasi Bisnis justru mengaku tidak ambil pusing mengenai hal ini. Ia mengaku dapat menangani masalah padam listrik dengan pindah ke ruangan lain. “Cara mengatasinya dengan pindah ke ruangan lain yang listriknya tidak padam, selagi ruangan tersebut memadai dan tidak sedang dipakai,“ ungkapnya saat diwawancarai, Rabu (12/4).
Tidak hanya menghambat kegiatan mahasiswa dalam kegiatan belajar-mengajar, padamnya listrik juga berdampak pada kegiatan lain, terutama pada kalangan Organisasi Mahasiswa (Ormawa) yang kerap berada di lingkungan kampus. Seperti yang disampaikan oleh Maria Elysabet Koncang, salah satu anggota Sanggar Seni Demokrat (SSD) yang menceritakan kesulitannya berkegiatan karena listrik padam. “Setiap latihan kami menggunakan peralatan yang menggunakan listrik, seperti sound system dan lighting. Apabila listrik padam tentunya ini menyulitkan kegiatan kami,” ujarnya saat diwawancarai secara langsung, Rabu (12/4).
Sama halnya dengan Ely, Fransiska Devani Widyasari selaku anggota Himpunan Mahasiswa Administrasi Bisnis (HIMABI) juga mengeluhkan kegiatannya yang terhambat akibat padamnya listrik Sekber. “Karena aku di HIMABI sebagai anggota divisi kesekretariatan, maka segala kegiatanku berhubungan dengan sekretariat. Contohnya seperti mencetak dokumen atau mengecek inventaris, dan dengan keadaan sekretariat yang listriknya padam sangat menyusahkan,” ungkapnya saat wawancara langsung, Rabu (12/4).
Masalah Kabel yang Terbakar
Padamnya listrik di sejumlah kawasan di FISIP menimbulkan pertanyaan besar. Pasalnya hingga kini, belum ada tindak lanjut dari pihak kampus untuk menanganinya. Tak ayal jika hal ini menimbulkan berbagai asumsi dari mahasiswa, salah satunya Fathur Rahman, Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Administrasi Publik (HIMA-AP), yang menduga jika tiang yang bermasalah terletak di luar FISIP. “Dengar-dengar, tiangnya (yang bermasalah) itu ada di sebelah Masjid ULM. Karena letak tiangnya berada di luar FISIP, maka hal itu menjadi ranahnya Rektorat ULM. Mungkin karena itulah (perbaikannya) bisa lumayan lama,” tuturnya saat wawancara secara langsung, Rabu (12/4).
Menanggapi hal tersebut, Teknisi Listrik Bagian Rumah Tangga Rektorat ULM, Khairil Adi, membenarkan bahwa masalah perbaikan merupakan tanggung jawab Rektorat. “Kami memang menanggung jawabi seluruh instalasi listrik yang letaknya di luar fakultas,” ujarnya saat diwawancarai secara langsung, Rabu (12/4). Khairil menambahkan bahwa surat permohonan perbaikan jaringan listrik dari Dekanat FISIP baru diterimanya pada Selasa (11/4).
Khairil pun menjelaskan faktor pemicu padamnya listrik tersebut lantaran kabel yang terbakar. “ULM itu punya tiga phase sambungan. Kabel di tiang listrik sebelah Masjid ULM itu terbakar karena ada ketidakseimbangan beban di salah satu phase,” ungkapnya. Khairil juga mengungkapkan bahwa alasan listrik padam yang hanya terjadi di sebagian kawasan FISIP yakni dikarenakan dari tiga phase tersebut ada yang bermasalah. “Hanya satu phase yang kelebihan beban (bermasalah). Oleh karena itu, mati listrik tidak melanda seluruh FISIP,” jelasnya.
Segera Lakukan Perbaikan
Seiring dengan keluhan yang diutarakan oleh civitas akademika yang berkegiatan di kampus, Khairil menjelaskan bahwa perbaikan akan dilakukan pada pagi Sabtu (15/4) mendatang. “Kami memilih hari libur agar tidak mengganggu aktivitas di kampus, sebab nantinya akan ada pemadaman total selama beberapa jam,” ucapnya. Meskipun begitu, Khairil menjelaskan bahwa lama pengerjaan tergantung pada kerusakan yang terjadi.
Kabar perbaikan tersebut diharapkan menjadi angin segar bagi semua pihak yang sempat mengalami kendala akibat listrik yang padam. Syalehah menyarankan agar pihak kampus lebih teliti dalam pengelolaan listrik. “Kedepannya, kalau bisa dilakukan pengecekan secara berkala agar kejadian serupa tidak terulang,” jelasnya. Sependapat akan hal itu, Fransiska turut mengungkapkan harapannya pula. “Fasilitas dasar seperti listrik seharusnya bisa dinikmati tanpa ada hambatan, semoga hal seperti ini tidak terjadi kembali,” harap Fransiska.
UPI, AYA, RAY
Leave a Reply