Angka 23 telah membekas di benak rakyat
Iklim yang tak bersahabat
Seperti kekasih yang bersitegang
Banyak yang naik dan betah bertengger
Namun ada pula yang mulai turun
Dan bersahabat dengan rupiah
Pasar yang sunyi tetapi hati penjual
Dan pembeli merintih dalam hening…
Doa yang seharusnya memenuhi angkasa
Namun malah kemalangan dan bencana
Yang bernama asap karhutla
Memenuhi cakrawala banua
Kemudian tumbuh bermekaran bendera
Dan baliho berbagai warna dan rupa
Dari cendekiawan hingga tokoh
Ingin melenggang ke rumah Banjar
Barang satu periode…
Satu keluarga terbelah karena beda rasa
Banyak kotak yang tercipta dari mimbar
Cita dan karsa
Yang dimasukkan ke gendang telinga
Banyak yang gegap gempita juga
Bersedih dan mengenang 10 tahun ke belakang
Media lebih banyak membahas warna
Seketika rakyat begitu seni rupa…
Akankah cita dan harap jadi nyata
Indonesia emas benar-benar tercipta
Atau amnesia yang kerap melanda
Mereka yang duduk di kursi penguasa
Banyak yang telah menetapkan hati
Ada pula yang menjadi golongan putih
Sembari menunggu amplop
Mari ramaikan walau hidup berjalan di tempat…
– Dio Kristian Mahat, Sosiologi 2021
Leave a Reply