Pimpinan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) se-Kalimantan yang terhimpun dalam Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia Dewan Kota (PPMI DK) Banjarmasin kembali laksanakan kegiatan musyawarah kota usai tertunda selama satu periode pada Minggu (27/8). Mengusung tema “Kolaborasi untuk Perubahan”, acara dihadiri oleh 17 dari 23 LPM se-Kalimantan yang berlangsung di Ruang Seminar Fakultas Hukum Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari (UNISKA MAB) Banjarmasin.
Ajang Kolaborasi Lintas LPM
Sejalan dengan fungsinya, PPMI DK Banjarmasin berwenang untuk menaungi dan menghimpun LPM se-Kalimantan. Melalui musyawarah kota sebagai agenda tahunannya, PPMI DK Banjarmasin memberikan ruang bagi LPM untuk saling berjejaring membangun relasi. “Kita berupaya untuk merekatkan ikatan antar berbagai LPM dan bersama-sama agar lebih aktif menyuarakan hak-hak mahasiswa dan masyarakat,” jelas Putra Nada, Ketua Pelaksana Musyawarah Kota PPMI DK Banjarmasin saat diwawancarai secara langsung, Minggu (27/8).
Agenda musyawarah sendiri dibuka pada pukul 10.30 WITA, diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, pembacaan doa, dan sesi foto bersama. Kemudian, dilanjutkan dengan lingkar diskusi terkait kendala masing-masing LPM oleh pemimpin umum dan pemimpin redaksi yang berhadir. Rangkaian acara berlanjut dengan pelaksanaan sidang pemilihan Sekretaris Jenderal PPMI 2023 hingga pukul 22.00 WITA.
Dalam menyemai nilai-nilai kebersamaan dan kerja sama, Sekretaris Jenderal PPMI DK Banjarmasin 2021, Panji Rizka Romadlona, mengemukakan bahwa musyawarah kota dapat menjadi angin segar bagi para LPM yang baru terbentuk. “Forum seperti ini sangat berguna bagi LPM baru, sebab dapat mengadaptasi sistem dan kiat-kiat dari LPM yang lebih senior,” terang Panji dalam sambutannya, Minggu (27/8).
Lebih lanjut Putra menjelaskan di balik tertundanya pelaksanaan acara tersebut dikarenakan PPMI yang sempat vakum selama satu tahun. “Musyawarah kota ini terpaksa ditunda akibat masalah keaktifan kepengurusan PPMI,” ujarnya. Dalam perjalanannya, sidang berlangsung alot hingga tak kunjung menemui kesepakatan. Hal tersebut diutarakan langsung oleh salah seorang peserta sidang sekaligus Pemimpin Umum LPM Lensa, Raichan Fathurrohim. “Sidang tidak berjalan dengan efektif karena molor dari rundown, ditambah kondisi forum yang tidak kondusif,” ucapnya saat diwawancarai secara daring, Senin (28/8).
Forum Sepakati Penangguhan Keputusan
Pada akhirnya, masing-masing LPM menyepakati adanya penundaan sidang kembali lantaran tidak ada kandidat yang bersedia menjadi Sekretaris Jenderal PPMI DK Banjarmasin. Dalam sidang yang dipimpin oleh Presidium Sidang I, Kusumaningsih Mayda menyatakan bahwa sidang akan dilanjutkan dalam rentang waktu dekat. “Agenda kita sepakati untuk ditunda dengan batas waktu maksimal satu bulan, terhitung dari malam ini,” jelas Mayda dalam sidangnya, Minggu (27/8). Adanya penundaan masa sidang ini dilakukan bukan sekadar untuk mencari sekretaris jenderal yang baru, tetapi juga untuk melaporkan hasil pertanggungjawaban kepengurusan PPMI DK Banjarmasin periode sebelumnya.
Mengenai keberlanjutan Musyawarah Kota PPMI DK Banjarmasin, Raichan berharap acara dapat dipersiapkan dengan lebih terstruktur dan jelas. “Dengan diitundanya agenda ini, diharapkan jalannya kegiatan nantinya bisa lebih dipersiapkan matang-matang sehingga tidak terdapat kesalahan yang dapat mengganggu kondusifnya acara,” timpalnya. Putra turut menambahkan agar kepengurusan yang selanjutnya dapat memulihkan status keaktifan PPMI DK Banjarmasin. “Besar harapan saya agar kepengurusan mendatang bisa kembali berjalan dan berkelanjutan,” pungkas Putra.
(AYA, ASA)
Leave a Reply