Tipu Banyak Korban, Identitas Anggota Ormawa FISIP ULM Disalahgunakan

Penipuan menyasar ormawa fisip ulm

Belum lama ini santer terdengar kabar penipuan yang menimpa Anggota Himpunan Mahasiswa Sosiologi (HIMASOS) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lambung Mangkurat (FISIP ULM). Diketahui dalam melancarkan aksinya, pelaku menggunakan identitas dari Ketua Umum HIMASOS tahun 2022 untuk mengelabui korban. Lebih lanjut, berdasarkan temuan tim LPM INTR-O, diketahui bahwa pelaku tidak hanya menyasar pada satu organisasi saja sebagai target aksinya. Tak pelak hal ini pun menjadi momok meresahkan, terutama di kalangan Organisasi Mahasiswa (Ormawa) FISIP ULM. 

Kronologi Kejadian dari Perspektif Para Korban

Tepatnya, pada Rabu (26/4) HIMASOS ULM heboh dengan peristiwa penipuan berkedok minta pulsa yang menimpa salah satu anggotanya. Akibat terkecoh dengan aksi penyalahgunaan identitas oleh pelaku, korban pun mengalami kerugian pulsa sebesar Rp100.000,00. 

Guna mengetahui lebih lanjut tentang kronologi kejadian, Tim LPM INTR-O telah mewawancarai Anggota HIMASOS yang menjadi korban penipuan tersebut, yaitu Rahmadina Rizky Aulia yang juga saat ini sedang menjabat sebagai Sekretaris Umum HIMASOS 2023. Rahmadina menjelaskan bahwa peristiwa itu bermula saat pelaku menghubunginya dari nomor Whatsapp dengan identitas lengkap Ketua Umum HIMASOS 2022, periode lalu. Melihat pelaku sebagai orang yang dikenalnya, Rahmadina lantas tanpa ragu mengirimkan pulsa kepada pelaku sebesar Rp100.000,00. “Tidak ada rasa curiga sama sekali karena yang saya ketahui beliau (Ketua Umum HIMASOS 2022) memiliki handphone baru dan saya tidak menyimpan nomor beliau (di WhatsApp),” terang Rahmadina saat diwawancarai secara daring, Sabtu (29/4). 

Belum menyadari dirinya telah ditipu, Rahmadina yang secara kebetulan membuka grup Alumni HIMASOS melihat Ketua Umum HIMASOS 2022 mengirimkan pesan. “Saat itu saya melihat beliau sedang mengetik di WhatsApp Group (mengirim pesan), saya langsung menghubungi untuk menagih utang pulsa tersebut,” jelasnya.

 Di sisi lain, Ketua Umum HIMASOS 2022 yang tiba-tiba menerima tagihan tersebut mengaku merasa terkejut. “Saya bingung, saya merasa tidak pernah berutang pada Rahmadina,” ungkap Rafi Ardani, Ketua Umum HIMASOS 2022 saat diwawancarai secara daring, Sabtu (30/4). 

Di tengah kebingungannya, Rafi pun mulai sadar bahwa identitasnya telah digunakan untuk modus penipuan setelah Rahmadina mengirimkan bukti percakapannya dengan pelaku. Rafi pun menuding bahwa pelaku mendapatkan identitasnya melalui unggahan Instagram pribadinya. “Akun pribadi saya pernah terpaut dengan salah satu unggahan di Instagram HIMASOS, asumsi saya pelaku mencuri unggahan di akun saya yang tidak di-private,” jelas Rafi. 

Pelaku Beraksi dengan Tipu Daya yang Sama

Peristiwa penipuan yang telah menimpa HIMASOS tersebut, usut punya usut ternyata bukan kasus tunggal yang terjadi. Setelah ditelusuri oleh Tim LPM INTR-O, modus penipuan yang sama pernah dilakukan pada tahun 2022 dan dialami oleh salah satu Anggota Himpunan Mahasiswa Administrasi Publik (HIMA-AP), Dwi Nurisma. “Modusnya pelaku meminta pulsa. Saya lihat foto profilnya salah satu anggota dari Lembaga Dakwah Kampus Unit Kerohanian Mahasiswa Muslim (LDK UKMM). Tanpa pikir panjang saya pun mengiyakan karena pelaku saat itu berperilaku seolah-olah dekat dengan saya, jadi saya percaya saja,” tuturnya saat diwawancarai secara daring, Senin (1/5). Ia mengungkapkan bahwa dirinya juga terkecoh aksi pelaku sehingga mengirimkan pulsa sebesar Rp100.000,00, persis seperti yang dialami oleh Rahmadina. 

Ternyata tidak hanya dua kasus saja yang ditemukan saat dilakukannya penelusuran. Penipuan dengan modus serupa juga dialami oleh salah satu Anggota Himpunan Mahasiswa Administrasi Bisnis (HIMABI), Indy Nur Inayah. Tidak berbeda dengan kasus Rahmadina, pelaku meminta hal yang sama kepada Indy, yakni meminta pulsa sebesar Rp 100.000,00, dengan nomor handphone yang sama. Akan tetapi Indy tidak terjerumus mengirimkan pulsa ke pelaku. “Saya merasa curiga dengan chat tersebut, maka dari itu saya menanyakan langsung ke pemilik identitas,” jelasnya saat diwawancarai secara daring, Sabtu (29/4). 

Masih di tahun 2022, aksi penipuan terus berlanjut dengan mengincar korban lain. Seperti yang dialami oleh Anggota Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (HIMAKOM), Feisya Ar-Razaq. Oknum yang menghubungi Feisya memiliki nomor yang persis dengan nomor handphone pelaku yang menghubungi Rahmadina. “Saat menghubungi saya, pelaku mengatasnamakan dirinya sebagai Gege. Saat itu saya bingung karena saya tidak kenal dengan Gege,” ungkapnya saat diwawancarai secara daring, Minggu (30/4). Feisya yang merasa janggal dengan hal tersebut justru menghiraukan pelaku dan membagikan isi percakapannya ke grup WhatsApp HIMAKOM. “Anggota lain ternyata sempat dihubungi oleh nomor yang sama, maka dari itu saya semakin yakin bahwa ini adalah penipuan,” tutur Feisya. 

Seolah tidak kehabisan korban, peristiwa yang sama juga dialami oleh Nafis Ansyari, Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Ilmu Pemerintahan (HIMAPEM) 2023, yang mana ia juga turut menjadi korban penyalahgunaan identitas oleh pelaku. Nafis menceritakan bahwa pelaku menghubungi sekretarisnya via WhatsApp dengan modus yang sama. “Saat itu sekretaris saya menghubungi untuk mengonfirmasi langsung ke saya, untungnya penipuan tersebut bisa dihindari,” ucapnya saat diwawancarai secara daring, Sabtu (29/4). 

Keluhan Korban Imbas dari Penipuan

Penipuan-penipuan yang dilancarkan pelaku nyatanya memberikan pengaruh tersendiri kepada korban-korban yang berhasil ditipu. Rahmadina, salah satunya yang turut mengungkapkan rasa kecewanya. “Rasanya kecewa karena nominal kerugiannya tidak sedikit, tetapi mau bagaimana lagi, ya, sudah terjadi. Ikhlaskan saja” sesalnya. 

Tidak hanya berpengaruh terhadap korban yang ditipu, pemilik identitas yang digunakan oleh pelaku untuk menipu turut merasa terusik. “Saya jadi ikut merasa bersalah kepada teman-teman yang memiliki niat baik untuk membantu, tetapi nahasnya termakan tipu daya pelaku,” jelas Rafi. Bahkan, ia sempat khawatir bahwa aksi pelaku tersebut mencoreng namanya di kalangan Ormawa FISIP ULM. 

Solusi: Pelaku Beraksi, Langsung Konfirmasi

Kasus penipuan yang seakan tak ada hentinya seakan menjadi suatu momok yang meresahkan, terutama di kalangan Ormawa FISIP ULM. Dengan modus yang sama pelaku menyalahgunakan kekuasaan para petinggi Ormawa, lalu mencuri identitas mereka untuk melakukan penipuan. Lantas, dengan keadaan yang demikian Ormawa mulai merasa was-was dengan modus penipuan pulsa tersebut. Abdul Luthfi, Ketua Umum Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) 2023 menganggap bahwa tindakan tersebut tidak sepantasnya dilakukan. “Sangat tidak baik untuk menyalahgunakan identitas seseorang. Apalagi, identitas ketua umum sebuah organisasi,” ujarnya saat diwawancarai secara daring, Sabtu (29/4). 

Senada dengan Abdul, Rizky Yuanda Saputra selaku Ketua Umum HIMASOS 2023 mengatakan bahwa kejadian yang menimpa Organisasinya sangatlah meresahkan. “Apabila pelaku bertemu dengan Anggota HIMASOS yang tidak kenal dengan Rafi, mereka otomatis akan mudah tertipu,” ungkapnya saat diwawancarai secara online, Selasa (3/5). Di tengah persoalan, ia menuturkan jalan keluar dari kejadian tersebut adalah dengan cara menyebarluaskan kasus tersebut ke media sosial. “Kalau sudah banyak yang tahu, maka orang-orang akan lebih waspada terhadap penipuan yang bermodus sama seperti ini,” tuturnya.

Kemudian, penyalahgunaan identitas ini juga dapat dicegah dengan cara konfirmasi langsung ke orang yang bersangkutan. Abdul menjelaskan bahwa modus penipuan dengan nomor asing dapat ditanggulangi nantinya dengan melakukan cross-check informasi terlebih dahulu. “Jangan langsung percaya, tetapi konfirmasi kepada si pemilik identitas terlebih dahulu,” tegasnya. Senada dengan Abdul, Indy selaku Anggota HIMABI pun menambahkan solusi untuk memeriksa nomor asing tersebut melalui aplikasi pelacak nomor. “Selain konfirmasi ke orangnya, kita bisa melacak pemilik nomor tersebut lewat aplikasi seperti Getcontact,” tutup Indy. Terakhir, diharapkan dengan berbagai pengalaman dan langkah antisipasi yang telah dipaparkan, mahasiswa bisa untuk lebih berhati-hati saat dihubungi nomor tidak dikenal. 

(TSP, ASA, IZL)