Universitas Lambung Mangkurat (ULM) semakin gencar dalam ekspansi pendidikan melalui Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU). Belakangan ini, ULM secara resmi menandatangani kerja sama untuk pendirian PSDKU di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) pada Senin (26/8/2024). Sebelumnya, ULM sudah memulai perencanaannya dalam mendirikan program ini di Kabupaten Balangan dan Kotabaru. Hingga saat ini, ULM tengah giat mengupayakan realisasi pendirian PSDKU di ketiga wilayah tersebut untuk memperluas akses perguruan tinggi.
Misi Luhur di Balik Perluasan PSDKU
Pendirian PSDKU di Kabupaten Kotabaru, HST, dan Balangan memiliki beberapa tujuan penting yang mendasar, khususnya bagi masyarakat di wilayah tersebut. Amka, selaku Guru Besar Manajemen Pendidikan Khusus sekaligus Tim PSDKU menyampaikan bahwa hadirnya program ini diupayakan untuk meningkatkan akses pendidikan yang lebih baik di daerah-daerah yang tidak memiliki perguruan tinggi. “Ini membantu pemerataan pendidikan dan memberikan kesempatan yang lebih besar bagi masyarakat di sana untuk mengenyam pendidikan tinggi,” ungkapnya saat diwawancarai secara daring, Selasa (10/9).
Tidak hanya mempermudah akses pendidikan, kehadiran PSDKU ini juga ditujukan untuk mengoptimalkan mutu pendidikan dan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kalimantan Selatan (Kalsel). “Dengan menyediakan pendidikan tinggi yang berkualitas di daerah, maka akan memajukan kualitas sumber daya manusianya juga,” tutur Amka.
Program studi (prodi) yang ditawarkan oleh ULM pun dirancang agar relevan dengan kebutuhan masyarakat di daerahnya masing-masing. “Untuk menghasilkan lulusan yang berkompeten dan siap bersaing di pasar kerja, pemilihan prodi disesuaikan dengan keperluan masyarakat sehingga dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka yang nantinya juga akan berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup,” jelas Amka.
Enam Prodi Unggulan Siap Lahir di Kotabaru
Saat ini, berdasarkan pemaparan Amka, Kabupaten Kotabaru telah mengajukan usulan pendirian PSDKU dengan enam program studi ke aplikasi Sistem Informasi Kelembagaan (SIAGA) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Prodi yang diusulkan meliputi tiga program Strata 1 (S1), yaitu Akuakultur, Agribisnis, dan Pendidikan Khusus, serta tiga program Strata 2 (S2), yakni Kesehatan Masyarakat, Studi Pembangunan, dan Manajemen. “Mereka mengajukan permintaan untuk membuka prodi berdasarkan keunggulan daerah mereka. Misalnya di Kotabaru punya potensi di sektor kelautan, perikanan, dan pertanian sehingga diusulkan Prodi Akuakultur dan Agribisnis,” jelas Amka.
Sementara itu, PSDKU di Kabupaten HST dan Balangan masih dalam proses identifikasi prodi yang paling sesuai dengan potensi serta kebutuhan daerahnya. “Mereka sedang proses untuk permintaan program studi apa yang akan dibuka,” ucap Amka.
Dalam menentukan prodi yang akan diperluas ke kabupaten, ULM secara selektif memilih prodi-prodi yang telah mendapatkan akreditasi unggul. Amka menyebut, akreditasi unggul ini merupakan indikator utama bahwa prodi tersebut memenuhi standar kualitas yang tinggi. “Keunggulan itulah yang menjadi dasar standar untuk kami membuka di daerah tersebut,” ucapnya. Ia menambahkan, ULM juga memastikan bahwa prodi yang dikembangkan di daerah tidak hanya mengikuti jejak keberhasilan program-program studi yang berada di pusat, tetapi juga memiliki kualitas yang setara. “Upaya ini dilakukan agar standar pendidikan yang tinggi dapat diakses oleh masyarakat di daerah, tidak hanya diakses oleh mahasiswa di pusat saja,” tambahnya.
Berjibaku dengan Tantangan
Kendati sudah memastikan kualitas setara dengan prodi pusat, dalam pelaksanaannya tentu tidak selalu berjalan mulus. Amka menyebutkan bahwa saat ini tantangan yang dihadapi dalam pengembangan program di ketiga kabupaten adalah terbatasnya jumlah dosen. Berdasarkan penuturannya, prodi yang diusulkan membutuhkan dosen dengan kualifikasi yang sesuai. “Hal ini mengharuskan kita untuk membagi alokasi dosen ke berbagai prodi sehingga tidak memungkinkan untuk membuka prodi yang sama di setiap kabupaten,” tuturnya.
Meskipun begitu, ULM terus berupaya untuk meminimalisir kendala dalam pembangunan PSDKU. Hal ini disampaikan oleh Amka bahwa dalam pembangunan programnya, ULM telah memberikan fleksibilitas bagi setiap kabupaten yang dipilih untuk mengajukan kebutuhan sesuai kondisi lokal. “Sementara tidak ada kendala yang berarti karena semua disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing daerah,” tegasnya. Amka mengharapkan pihak ULM ke depannya akan terus berkomitmen menjaga kualitas dan memastikan agar semua proses pengembangan PSDKU ini berjalan dengan baik. “Kita akan berikan layanan sebagaimana standar yang berlaku di program-program unggulannya,” sambungnya.
Mahasiswa Harapkan PSDKU Menebar Manfaat
Eksistensi PSDKU menghadirkan sambutan positif di kalangan mahasiswa, seperti yang diungkapkan oleh Ismiati Khodijah, Mahasiswa Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan (PG-PAUD FKIP) 2021. Ismiati mengungkapkan bahwa program tersebut menawarkan sejumlah keuntungan serta memberikan manfaat yang luas dan beragam bagi semua pihak. “PSDKU ini sangat worth it karena mahasiswa dapat belajar di perguruan tinggi impian tanpa harus merantau sehingga bisa menghemat biaya. Kualitas yang juga diusahakan setara dengan kampus utama itulah yang berpotensi meningkatkan mutu pendidikan,” pungkasnya.
Selain itu, program ini pun tak luput dari harapan besar para mahasiswa. Salah satunya Dinda Fitri Amalia, Mahasiswi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) 2022, yang mengharapkan bahwa dengan adanya PSDKU ini, masyarakat yang ingin menempuh pendidikan dapat memperoleh akses yang lebih mudah dan terjamin. “Saya berharap calon mahasiswa diberikan kemudahan dalam memangkas biaya pendidikan sehingga program ini benar-benar memberikan manfaat nyata dalam dunia pendidikan,” ucap Dinda.
(SAL, VEY)
Leave a Reply