Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang diselenggarakan oleh Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ULM pada Rabu (9/11), Ardhi Faddakiri menyatakan keinginan pengunduran dirinya sebagai Ketua BEM ULM periode 2022-2023. Pengunduran diri Ardhi dalam sisa dua bulan periode masa jabatannya kala itu memunculkan desas-desus di antara mahasiswa yang mempertanyakan alasan sebenarnya.
Kronologi Awal Pengunduran Diri Ardhi
Rapat RDP diselenggarakan DPM dan BEM ULM atas aduan Badan Pengurus Harian (BPH) mengenai keresahan anggota BEM ULM dan permintaan mereka untuk mengusut tuntas terkait isu menurunnya kinerja Ardhi sebagai Ketua BEM ULM. Dalam rapat tersebut, Ardhi pun menyatakan keinginannya untuk pengunduran diri sebagai Ketua BEM ULM periode 2022-2023. Menanggapi hal tersebut, DPM ULM menggelar Rapat Keluarga Mahasiswa (KM) ULM sesuai dengan AD/ART Pasal 11 Ayat 2A tentang Rapat KM ULM pada Sabtu (12/11) guna membahas pengunduran diri Ardhi Faddakiri.
Setelah melalui diskusi bersama dalam rapat tersebut, akhirnya dibulatkan suara untuk memproses surat pengunduran diri Ardhi yaitu dengan menyelenggarakan Kongres Luar Biasa (KLB) sesuai dengan AD/ART Pasal 10 Ayat 3D mengenai Kongres Luar Biasa. Akan tetapi, mengingat DPM ULM hanya berperan sebagai fasilitator, maka keputusan KLB diserahkan kembali kepada setiap fakultas. “Kami meminta seluruh instansi dari fakultas untuk mengajukan pelaksanaan KLB,” ungkap Hilkia Fernando Seko, Ketua Komisi 1 Hukum & Legislasi DPM ULM, saat diwawancarai secara langsung pada Selasa (13/12).
Akhirnya pada Jumat (9/12), dilangsungkan Kongres Luar Biasa (KLB) yang bertempat di Gedung Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FIPA) ULM Banjarbaru. KLB ini diselenggarakan atas pengajuan yang dikirimkan oleh 7 (tujuh) fakultas. Dalam kongres tersebut diputuskan bahwa jabatan Ardhi Faddakiri sebagai Ketua BEM ULM telah dimakzulkan. Kemudian, jabatan tersebut akan digantikan oleh Rudy Adiguna yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua BEM ULM 2022-2023.
Dampak Pengunduran Diri Ardhi Terhadap Kinerja BEM
Muhammad Azriel Fakhrezi, anggota BEM ULM menanggapi pengunduran diri dari Ardhi dan isu yang berkembang mengenai kinerjanya sebagai Ketua BEM ULM. “Kehadiran beliau selalu diwakilkan oleh Wakil Ketua BEM ULM. Menurut saya, kinerja beliau sebagai ketua tidak bisa dibilang bertanggungjawab,” keluhnya saat diwawancarai secara daring pada Senin (12/12).
Sependapat dengan Fakhrezi, Fawaaz sebagai salah satu anggota BEM ULM juga menanggapi bahwa kinerja Ardhi menurun sehingga mempengaruhi program kerja BEM ULM. “Program kerja kami saat itu sangat membutuhkan beliau. Namun, menghilangnya beliau membuat kami memilih untuk berkonsultasi dengan Wakil Ketua BEM ULM saja,” ungkapnya saat diwawancarai secara daring pada Senin (12/12).
Menanggapi pengunduran diri Ardhi, DPM ULM juga angkat bicara mengenai kinerja Ardhi sebagai Ketua BEM ULM. Berdasarkan kajian yang telah dilakukan oleh DPM ULM, secara keseluruhan kinerja Ardhi sudah menurun sejak pertengahan periode masa jabatannya. “Sejak bulan Agustus yang ditandai dengan ketidakhadirannya dalam beberapa rangkaian acara, agenda internal, bahkan sulit dihubungi oleh anggotanya,” ungkap Hilkia dalam wawancara pada Selasa (13/12).
Selain itu, DPM ULM juga menerima Tinjauan Suara (Tisu) yang di dalamnya memuat beberapa aduan dari mahasiswa mengenai kinerja Ardhi yang tidak optimal dan meminta Ardhi untuk segera ditindaklanjuti. Meskipun begitu, DPM ULM mengakui kinerja BEM secara keseluruhan masih tergolong baik-baik saja. “Kami menilai secara keseluruhan dan kinerjanya masih tergolong baik-baik saja karena keberhasilan BEM dalam melaksanakan proker-prokernya,” ungkap Hilkia.
Alasan Sebenarnya Dibalik Pengunduran Diri
Dalam KLB yang dilaksanakan pada Jumat (9/12), disebutkan alasan Ardhi sebagai Ketua BEM ULM tidak bisa melanjutkan kepengurusan karena alasan pribadi, yaitu masalah kesehatan dan adanya gejolak internal BEM ULM. Berdasarkan notulen KLB, Ardhi menyampaikan bahwa terdapat persoalan individu yang merambat ke internal dan mengurangi kinerjanya. Ardhi juga menyampaikan bahwa pengunduran dirinya bukan dari kehendak pribadi. Meskipun begitu, sampai berita ini ditayangkan, Ardhi belum memberikan tanggapan mengenai alasan pengunduran dirinya kepada Tim LPM INTR-O.
Berdasarkan dari keterangan narasumber yang tidak ingin disebutkan namanya, diketahui bahwa Ardhi sedang mengidap penyakit yang membuatnya tidak dapat berpikir berat dan sering kambuh. “Penyakit ini sudah diderita sejak lama dan menjadi penyebab utama ketidakhadiran Ardhi di beberapa kegiatan. Alasan Ardhi menutupi penyakit tersebut karena tidak ingin memberatkan dan menjadi beban teman-temannya,” ungkapnya saat diwawancarai secara langsung pada Sabtu (17/12).
Narasumber ini mengaku memiliki hubungan dekat dengan Ardhi. Ia juga memberikan alasan lain perihal pengunduran diri Ardhi, yaitu tekanan yang didapatkan Ardhi dari beberapa pihak. “Dia (Ardhi) mendapat banyak tekanan semenjak tidak aktif. Tekanan ini datang dari pihak internal dan eksternal organisasi, mulai dari rekan organisasi, golongan, bahkan dari salah satu pejabat kampus yang meminta Ardhi untuk mengundurkan diri,” tambahnya.
Pendapat Sang Wakil Ketua
Menanggapi alasan pengunduran diri Ardhi, Wakil Ketua BEM ULM, Rudy Adiguna mengungkapkan bahwa Ardhi sangat sulit dihubungi. “Bahkan kami sudah coba membuka diri dan mencoba berkunjung ke kediamannya tetapi tidak ada komunikasi lanjutan mengenai permasalahannya. Seandainya yang bersangkutan curhat, mungkin kami bisa membantu menyelesaikan kendala dan permasalahannya, tetapi tidak ada,” ungkapnya saat diwawancarai secara langsung pada Selasa (13/12).
Sebagai Wakil Ketua, Rudy memaparkan bahwa tindakan yang diambil Ardhi merupakan keputusan yang bijak. Akan tetapi, Rudy menyayangkan karena pengunduran diri Ardhi baru ditindaklanjuti, padahal masalah ini sudah terindikasi sejak bulan Agustus. “Saat itu aku juga menyampaikan di rapat KM ULM bahwa keputusan pengunduran diri Ardhi atas dasar kesepakatannya sendiri dengan pertimbangan bersama dari Badan Pengurus Inti (BPI). Hal ini menjadi suatu keputusan yang bijak dan ksatria, ketimbang melepas atau membiarkan ini berlarut-larut,” tambahnya.
Mengenai hasil dari KLB, mantan Wakil Ketua BEM ULM, Rudy mengaku bahwa dilantik menjadi pengganti Ketua BEM ULM adalah sebuah tantangan. “Jujur ini menjadi dua tupoksi bagiku, kalau ketua itu eksternal dan wakil ketua itu internal. Kalau sekarang posisinya aku diangkat menjadi ketua dan wakil ketua kosong. Sehingga mau tidak mau aku secara pribadi harus bisa menyeimbangkan kedua tugas pokok itu agar dapat mengkondisikan internal dan menjawab tantangan-tantangan dari eksternal,” jelas Rudy mengenai jabatan barunya.
Ketika ditanya mengenai rencana Rudy ke depannya, ia mengaku berencana menyelesaikan beberapa program kerja yang telah ia kampanyekan. “Terdapat dua proker yang masih belum terselesaikan. Satu KM ULM, program kerja unggulan dan masih dalam tahap pembangunan building management internetnya. Kedua adalah hearing bersama rektor yang sedang diupayakan. Harapanku, hearing rektor ini bisa memberikan pintu masuk yang baik untuk komunikasi pengurus berikutnya,” jelas Rudy. Ia juga berharap agar para anggota BEM ULM dapat terus berkembang.
Pendapat Mahasiswa Mengenai Pengunduran Diri Ardhi
Berdasarkan postingan terbaru dari akun Instagram BEM ULM yang menyatakan dilantiknya Rudy sebagai Ketua BEM ULM baru, menuai beberapa tanggapan serta harapan mahasiswa. Muhammad Aminullah, Mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP ULM berharap dengan diangkatnya Rudy menjadi Ketua BEM ULM dapat menjalankan semua program yang belum sempat terlaksana sesegera mungkin. “Saya harap ke depannya BEM ULM tidak hanya menampung aspirasi mahasiswa, tetapi mengoptimalkan aspirasi tersebut,” harap Aminullah terhadap kinerja BEM ULM kedepannya saat diwawancarai secara daring pada Senin (12/12).
Namun, berbeda dengan Aminullah, Mahasiswa Sosiologi Angkatan 2021, Muhammad Rizky Yuanda mengaku kecewa terhadap alasan pengunduran diri Ardhi sebagai Ketua BEM ULM. “Dari awal seharusnya ia (Ardhi) mengetahui bahwa tanggung jawabnya sebagai ketua BEM itu sangatlah besar,” tegasnya saat diwawancarai secara daring pada Kamis (15/12). Meskipun begitu, Yuanda berharap dalam sisa periode jabatan ini, Rudy selaku pengganti dapat memanfaatkan waktu yang tersisa sebaik-baiknya. “Saya harap mereka (BEM ULM) dapat memanfaatkan waktunya untuk memperbaiki nama baik BEM ULM kembali di mata mahasiswa, karena dengan adanya kasus pengunduran diri ketua BEM ini sudah membuat nama BEM ULM tercoreng,” tutupnya.
(ABG, AKB, TSP)
Leave a Reply