Penyebaran informasi Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) menjadi salah satu program Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lambung Mangkurat (FISIP ULM), dalam bentuk bimbingan dan pendanaan bagi mahasiswa yang memiliki bidang usaha. Informasi adanya program tersebut tidak banyak mahasiswa yang mengetahuinya sehingga antusiasme para mahasiswa yang berwirausaha pun menjadi kurang tersorot.
Minim Penyebaran Informasi
Informasi mengenai P2MW tidak semua mahasiswa FISIP mengetahuinya, seperti yang diutarakan oleh Khairunnisa Lisandra, Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2022 yang mengaku pernah mendengar selentingan informasi seputar P2MW, tetapi belum terlalu mendalami informasinya. “Saya sempat mendengar tentang itu, tapi informasi yang saya dapatkan tidak terlalu spesifik,” ungkapnya saat diwawancarai via WhatsApp, Selasa (12/9). Ia pun menambahkan bahwa informasi tentang program kewirausahaan masih kurang diketahui oleh seluruh mahasiswa FISIP.
Lebih lanjut, Salah satu Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2023, Mahmudah, mengaku baru mengetahui perihal adanya program P2MW meski menjadi mahasiswa baru. “Berhubung saat ini saya masih mahasiswa baru, jadi belum tahu dan baru dengar, jika ada program P2MW,” ujarnya saat diwawancarai secara daring, pada Selasa (12/9).
Penyebaran informasi yang dinilai kurang oleh beberapa mahasiswa tersebut berbanding terbalik dengan pernyataan salah satu dosen pembimbing program. Rosalina Kumalawati selaku pembina P2MW, menilai bahwa penyebaran informasi sudah terlaksana sebaik mungkin. “Promosi dan sosialisasi dilakukan setiap ada kesempatan bertemu mahasiswa, baik di perkuliahan, bimbingan, maupun saat kondisi santai,” jelasnya saat diwawancarai secara daring pada Rabu (13/9).
Menurut Rosalina, sasaran sosialisasi program ini juga sudah sampai ke mahasiswa baru dan mahasiswa yang mengambil mata kuliah kewirausahaan. “Kalau syarat wajib yang bisa mengikuti program adalah yang mengikuti mata kuliah kewirausahaan, mereka wajib ikut dan dari semester satu sudah bisa ikut agar bisa regenerasi, hanya saja timnya nanti akan bergabung dengan angkatan atas,” ujar Rosalina.
Tuai Hal Positif Ikuti P2MW
Di samping dari masalah kurangnya informasi penyebaran P2MW, salah satu dari anggota tim program wirausaha Sirup Jeruk Siam Banjar (SIRJAMJAR) tahun 2023, yakni Muhammad Dhiva Abdillah menyambut positif adanya P2MW ini. “Program ini sangat worth it karena selain dapat menyalurkan hobi, saya juga bisa mengembangkan diri di bidang kewirausahaan. Selain itu, l juga bisa dikonversi ke mata kuliah kewirausahaan,” ungkapnya saat diwawancarai via WhatsApp, Selasa (12/9).
Tak hanya itu, berkat adanya bimbingan dan dana yang diberikan, program ini dinilai Dhiva dapat menjadikan usaha mereka berjalan lebih baik dan maju. “Tentu karena adanya bimbingan serta wadah untuk dana terbuka. Berkat itu usaha kami lebih dapat berjalan dengan baik,” jelasnya.
Upaya Pengembangan P2MW
Lantaran banyaknya manfaat dan efek positif dari diberlangsungkannya program ini, banyak pihak yang berharap agar P2MW dapat semakin berkembang agar para mahasiswa dapat menggali lebih dalam potensi di bidang kewirausahaan. Khairunnisa, salah satu mahasiswa turut berharap agar program ini dapat lebih menarik atensi mahasiswa. “Saya harap informasinya lebih banyak digaungkan dan kalau bisa diadakan sosialisasi mengenai adanya program ini,” tuturnya.
Dhiva turut memberikan saran kepada pihak pelaksana terkait P2MW agar dapat memperbanyak komunikasi antara institusi terkait dengan para peserta program, agar terjalin transparansi dalam urusan menyangkut tim P2MW ini. “Mungkin perbanyak komunikasi antara institusi terkait dengan peserta program P2MW, melalui meeting online atau offline,” katanya.
Tidak hanya itu, Rosalina kembali menegaskan bahwa ia dan pihak ULM akan selalu memberikan dukungan penuh pada para peserta maupun mahasiswa yang memiliki potensi. “Mereka selalu diberikan motivasi serta pendampingan secara intensif,” tegasnya. Dalam wawancaranya, Rosalina juga menyampaikan bahwa mahasiswa harus lebih menumbuhkan rasa percaya diri dan keyakinan terhadap berwirausaha. “Sebenarnya karena mereka belum tahu dan tidak yakin dengan apa yang akan mereka kerjakan. Jadi yang harus ditumbuhkan adalah rasa percaya diri dan keyakinan kalau mereka mampu,” tutup Rosalina.
(OBL, ARN, RTS)
Leave a Reply